Bandar Lampung, Intermedianews.co.id-Pada kegiatan Pembinaan Sosialisasi Moderasi Beragama Pimpinan Lembaga Gereja se-Kabupaten Lampung Selatan tahun 2023, Puji Raharjo selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung mengajak tokoh agama juga kepada 33 peserta yang hadir untuk memperkuat moderasi beragama dan berperang melawan hoax.
Kegiatan yang dilaksanakan, Senin (13/2/23) di Gereja GMI Syalom Natal, Lampung Selatan ini diikuti 33 peserta Se-Kabupaten Lampung Selatan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kreatifitas, dan pemahaman hidup moderasi beragama dalam meningkatkan kehidupan yang toleransi dan rukun dalam kehidupan bermasyarakat antar umat beragama.
Dalam arahanya Kakanwil menyampaikan bila ”Tokoh agama dan seluruh peserta yang hadir disini adalah bagian yang tidak terpisahkan sebagai satu komponen yang secara bersama-sama bertanggung jawab untuk membina umat untuk memastikan situasi dan kondisi umat tetap dalam soliditas,”.
”Kementerian Agama sebagai leading sector mempunyai tugas untuk memperkuat Moderasi Beragama sebagai modal sosial pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat konstitusi. Meskipun sebagai institusi negara yang menjadi leading sector, pengejawantahan Moderasi Beragama adalah tugas semua pemangku kepentingan”, jelasnya
“Dalam memperkuat muatan Moderasi Beragama terdapat beberapa pesan dasar yang perlu terus digaungkan antara lain memajukan kehidupan umat manusia, menjunjung tinggi keadaban mulia, menghormati harkat martabat kemanusiaan, memperkuat nilai moderat, mewujudkan perdamaian, penghargai kemajemukan, menaati komitmen berbangsa”, lanjut Kakanwil
Dalam akhir sambutannya Kakanwil juga menyampaikan pesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti acara ini dengan sungguh-sungguh.
”Saya berharap kepada seluruh peserta untuk dapat menyerap ilmu yang disampaikan para pemateri, karena materi yang akan diberikan pada kegiatan ini sangat perspektif seperti moderasi beragama dari segi pluralisme, tanya jawab moderasi beragama, dan moderasi beragama menurut perspektif teologi kristen,”. (Fadilah)