Pringsewu, Intermedianews.co.id–Pekon Klaten, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu mengadakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, mengambil tema “Membangun Sinergi Guna Mencegah Penyebaran Faham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme”.
Kegiatan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI itu di laksanakan di Gedung Yayasan Al-Ishlah Pekon Klaten, Selasa 5 Maret 2024.
Sebagai pemateri dalam acara tersebut Iptu Yusup Setia Budi dari Katim Pencegahan SGW Lampung Densus 88 Anti Teror Polri dan Arif Budi Setiawan eks teroris binaan Densus 88 AT Polri.
Kegiatan itu, dihadiri masyarakat Pekon Klaten, instansi, dan pengurus organisasi NU, Muhammadiyah serta MUI Kec Gadingrejo. Hadir pula Danramil kec.Gadingrejo Redi Kurniawan, Sekcam Gadingrejo Kuncoro S dan ketua MUI H Agus Kholik. Dan, Kesbangpol Kabupaten Pringsewu Sukarman.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta tentang bahaya pengaruh paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme, serta cara pencegahannya. Para peserta dapat memahami tentang bahaya pengaruh paham intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme, serta cara pencegahannya. Agar peserta dapat meneruskan pengetahuan tentang pencegahan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme kepada keluarga, lingkungan, komunitas, dan seluruh elemen masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Danramil Kecamatan Gadingrejo Redi Kurniawan mengajak dan menghimbau mari sama sama kita bukan jadi orang pencela, menyalahkan tapi jadilah kita orang yang menyelesaikan, mencari solusi. Perbedaan itu memang nyata, rasa saling menghormati harus di junjung tinggi, mari sama sama kita wariskan itu kepada anak cucu kita. Jangan membesar besarkan perpecahan, jangan membesar besarkan sesuatu yang dasarnya itu tidak perlu di besar besarkan.
Kita adalah satu kesatuan jangan meributkan perbedaan, mari kita turunkan ini ke generasi generasi berikutnya, jangan kita cekoki mereka dengan perpecahan yang mereka tidak tau, jangan kita cekoki mereka dengan cerita cerita yang tidak jelas dan tidak berdasar padahal kita tidak mampu menjelaskan dasar agama yg benar apa. Jangan kita mereka kita wariskan hal hal yang mereka tidak tau dasarnya dan kita sendiri tidak mengerti cara menjelaskannya, wariskan budaya budaya yg memang positif dan turun temurun dr leluhur kita.
Setiap anak wajib mendoakan orang tuanya yg sudah meninggal, hormati cara mendoakan orang tua, yang yakin berdoa sendiri silahkan berdoa sendiri, yang yakin mengundang jamaah dengan membaca Yasin bersama hormati, jangan kita berpecah belah karena sesuatu yang kita tidak mampu menjelaskan dasarnya kepada generasi kita.
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang kita, cara berpikir kita, terhadap negara kesatuan Republik Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh, karena beraneka ragam agama, suku, bangsa, ras. *Diyah