Bandar Lampung, Intermedianews.co.id–Persoalan yang muncul di negri kita sekarang ini adanya bahaya disintegrasi. Gejala yang menunjukan ancaman disintegrasi ini disebabkan dalam berbagai bentuk seperti terjadinya konflik horizontal yaitu disebabkan faktor-faktor ekonomi, politik atau budaya bahkan Agama apalagi menghadapi tahun politik 2024 ini, suhu politik akan naik, berbagai cara mengambil simpatis untuk kepentingan pribadi, demikian ungkap ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Dr.M.Bahruddin, pada acara Rapat koordinasi FKUB se Provinsi Lampung di Ballroom Hotel Emersia Bandar Lampung.
Bahruddin juga menyampaikan, pemilu ditengarai akan tarik menarik oleh tim pendukung, bahkan akan timbul black compaign (kampanye hitam) yang menimbulkan fitnah, timbul fanatisme buta oleh pendukung sehingga tidak rasional, untuk itu tugas dan peran FKUB harus menjadi pioner dalam menyampaikan kebenaran dalam bahasa agama dengan santun dan memanusiakan manusia . FKUB dibentuk bukan untuk kepentingan politis, namun semata dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan antar umat beragama dan menjaga keutuhan umat beragama di daerah.
Permasalahan yang dihadapi di masing-masing daerah tidak sama, namun dengan kebersamaan dan kesungguhan semuanya bisa di atasi melalui pendekatan dan cara masing-masing. Bahruddin juga berharap, agar pengurus FKUB dapat menjaga pemilu ini dengan damai sehingga menghasilkan pemimpin yang memiliki legitimasi yang kuat , berintegritas tinggi, religius, berakhlak mulia yang adil dan jujur dan amanah. Oleh karena itu, “Kita perlu terus tingkatkan wawasan, sikap mental dan pemahan terhadap ajaran agama serta tingkat kedewasaan berpikir agar tidak terjebak dalam sikap eksklusifisme”. Diharapkan melalui pelaksanaan Rakor FKUB ini, menjadi momentum bagi pengurus FKUB, tokoh agama, untuk dapat memberikan edukasi menjadi contoh sebagai pemilih cerdas serta dapat merancang melaksanakan program kerukunan sesuai dengan aspirasi dan dinamika kebutuhan masyarakat dalam menghadapi pemilu damai mendatang.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Provinsi Lampung Puji Raharjo menjelaskan bahwa keprihatinan kita atas keutuhan negara negara besar bisa hancur dan bahkan terpisah pisah contohnya Uni sovyet, kerajaan Turki, kekhalipahan Islam pecah, Indonesia masih bisa kokoh, ini suatu kebanggaan bangsa kita ditengah tengah keragaman bahasa, suku, agama, adat istiadat bahkan kita memiliki wilayah yang begitu luas dengan beribu ribu pulau, Pertama karena kita memiliki Integritas wilayah yang selalu dijaga para tentara, pahlawan yang tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kedua Integritas Pemimpin dan yang dipimpin contoh saat pemilu terpecah menjadi dua kelompok melewati proses pemilihan kepemimpinan walaupun terjadi berbagai dinamika yang cukup menyita selesai pemilu dapat bersatu kembali, Indonesia sudah teruji, Ketiga, integritas nilai. “Integritas nilai yang menjadi pekerjaan berat karena menjawab sebuah pertanyaan khususnya yang dilontarkan oleh generasi milenial yakni: Apakah saya berbangsa dan bernegara sudah sesuai dengan agama saya ?” saat ini nilai bagi kita tuntas, tapi anak anak kita sebagai generasi milenial , generasi penerus yang memiliki nalar kritis pertanyaan tersebut akan menjadi arti yang berbeda beda bahkan jawaban yang tidak tepat, dan menghantaui kita “Jangan sampai kita terpecah belah, karenai perpecahan akan bermuara kepada anak cucu kita nantinya,” papar Ka. Kanwil. (Fadilah)