Bandar Lampung, Intermedianews.co.id–Para peserta pembinaan paham keagamaan masih semangat dan antusias mengikuti pembelajaran materi dari H. Erwinto, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Penerangan Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung ini.
H. Erwinto, menyampaikan tentang Konflik Sosial dalam Dimensi Keagamaan dan Kebangsaan.
Menurut Erwinto di Lampung sudah sering terjadi konflik yang di kait-kaitkan dengan Agama, yang awalnya kejadian dari konflik sosial, oleh karena itu mari kita sebagai ASN Kementerian Agama mendeteksi dari dini paham-paham radikalisme ini, karena semua itu termasuk menjadi tugas kita”, jelasnya.
Dalam materi ke dua di hari ke dua ini, tentang Karateristik konflik berbasis sara dan upaya pencegahannya yang disampaikan Sekretaris
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung (Kesbangpol) Hermansyah Saleh.
Dalam penjelasannya Hermansyah berharap kepada para peserta “Mari bersama-sama kita jaga kemajemukan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya konflik sosial berdasarkan konflik sara yaitu,
1. Masih adanya sikap primodiolisme yang berlebihan
2. Faktor kurangnya kesadaran akan toleransi dan keharmonisan
3. Faktor kurangnya pemahaman terhadap UUD 1945 yang mengatur kebebasan beragama dan beribadah
4. Faktor kurangnya pemahaman tentang wawasan kebangsaan
5. Faktor penggunaan media sosial yang kurang bijak”, terangnya.
Tugas kita juga terua berupaya guna pencegahan konflik sosial berdasarkan sara dengan cara, memelihara kondisi damai dalam masyarakat, mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai, meredam potensi konflik dan membangun sistem peringatan dini”, jelas Hermansyah mengakhiri materinya (Fadilah)