Bandar Lampung, Intermedianews.co.id–Peringati Haul Gusdur ke-13 Presiden RI Keempat ini digelar bersama keluarga besar Pecinta Gusduria UIN RIL dan UNILA di Yayasan Harapan Masa Depan Lampung, PKLK Growing Hope, Selasa (10/1/23).
Persatuan Mahasiswa UIN RIL dan UNILA, para pencinta Gus Dur mengadakan acara haul ke 13 dengan 5 Orang pembicara yaitu Kakanwil Kemenag Prov. Lampung, Puji Raharjo, H. Siti Mahmudah, Haidir Bujung, Maria Novita Wati dan Yogi Pradani.
Peringatan haul tahun 2023 ini mengangkat tema “Inklusifitas untuk Lampung Yang Adil dan Setara”.
Haul Gus Dur diisi dengan dialog dari masing-masing pembicara, menyampaikan materi dan mengutarakan pendapatnya tentang apa dan bagaimana Inklusif untuk Lampung yang adil dan setara.
Puji Raharjo menyampaikan Konteks Kemenag sebagaimana sering disampaikan Gusmen, bila Kemenag itu Kementerian untuk semua agama oleh karena itu “Dalam berbagai kesempatan dan acara perayaan agama saya selaku Kepala Kantor selalu hadir, karena disitulah selaku Kepala Kantor “Saya menyampaikan pesan utama, bahwa Kemenag hadir untuk semua agama, inklusifnya karena Kemenag harus melayani dan dalam konteks pendidikan harus dikedepankan tanpa melihat dari agama dan yayasan apa, karena program Kemenag tidak berbasis agama”, ungkap Kakanwil
Saat menjawab pertanyaan tentang tema kali ini dari audiensi Kakanwil menanggapi “Para pecinta Gusduria di haul yang ke 13 ini, mari bersama kita mulai dari ruang Publik, Media sosial, kita dapat berkontribusi untuk membangun ruang informasi yang didorong dengan adanya kesadaran dari masing-masing person dan kepada para Pecinta Gusdur bisa dimulai dengan masuk ke sekolah-sekolah untuk mengkapanyekan bagaimana tentang kehidupan anak-anak yang berkebutuhan khusus”, jelasnya.
Gusdur Beliau memang sudah tiada akan tetapi saat ini pemikiran Gus Dur sedang membuming yaitu kaitan Moderasi Beragama, mengutip kalimat Gus Dur “tidak penting apapun agama dan sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak tanya apa agamamu,” (Fadilah)