Bandar Lampung, Intermedianews.co.id–Kanwil Kemenag Lampung Melalui Kabid Urais H. Yulizar Andri sore hari ini mengikuti kegiatan prosesi Rukyatul Hilal Penentuan 1 Dzulhijah 1444 H, bersama Tim BHR Kanwil Kemenag Lampung dan Kemenag Kabupaten Pesisir Barat, di Pantai Labuhan Jukung Krui, Minggu 18 Juni 2023/29 Zulqa’dah 1444. pukul 19:22 WIB.
Atas Nama Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung atau sebagai institusi yang diberi tugas menyelenggarakan kegiatan rukyat hilal dari titik pengamatan Provinsi Lampung kami ingin menyampaikan beberapa hal terkait dengan prosesi rukyat hilal ini.
“Pertama, kami sampaikan ucapan banyak terimakasih atas sinergi berbagai pihak dan kehadirannya pada kegiatan yang dilaksanakan di pantai Jukung ini, selain itu kami juga ingin
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam mengikuti kegiatan ada hal-hal yang kurang berkenan”, Kata Yulizar mengawali sambutannya.
Lebih lanjut dijelaskan bila pelaksanaan kegiatan rukyat hilal ini sesungguhnya merupakan salah satu tugas dan fungsi kementerian agama yang dilaksanakan pada setiap menjelang awal bulan qamariah khususnya awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah, Kementerian Agama mengadakan kegiatan rukyat hilal serentak se-Indonesia.
“Rukyatul hilal merupakan kagiatan rutin yang dilakukan Kementerian Agama menjelang pelaksanaan hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha untuk melihat ijtimak atau posisi bulan dan menentukan akhir bulan Zulqaidah untuk menetapkan 1 Zulhijah”, jelasnya.
Dalam rukyat tersebut kita diinstruksikan untuk dapat berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait seperti dengan PTA, BMKG, Perguruan Tinggi, Ormas Islam, dan lain-lain.
“Sebagai Kementerian yang mempunyai tugas menangani masalah penentuan awal bulan besar Islam, Kementerian Agama menggunakasarana sidang isbat sebagai metode penentuan datangnya awal bulan berdasarkan kriteria imkan rukyah. Kriteria imkan rukyah adalah kriteria yang mengakomodir dua metode, yakni metode hisab dan metode rukyat. Dan metode penentuan awal bulan besar Islam Kementerian Agama ditetapkan melalui proses sidang isbath”, lanjut Kabid.
Kegiatan ini diadakan setiap tanggal 29 akhir bulan hijriah menjelang datangnya Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dengan tujuan menetapkan tibanya awal bulan-bulan tersebut berdasarkan laporan dari kantor kemenag se-Indonesia. Menteri Agama akan mengambil keputusan berdasarkan hasil sidang isbath (penetapan) atas persetujuan peserta yang dihadiri oleh anggota BHR, MUI, ormas-ormas Islam dan para pakar astronomi.
Dan untuk penentuan Dzulhijjah 1444 ini menurut informasi dari Kementerian agama terdapat 99 lokasi pemantauan hilal dari seluruh Indonesia.
Adapun pelaksanaan kegiatan rukyat hilal di Provinsi Lampung diadakan di 2 tempat, yaitu di Pantai Jukung Pesisir Barat, dan di kampus ITERA.
Berkaitan dengan posisi hilal, menurut perhitungan untuk awal bulan Dzulhijjah 1444 ketinggian hilal adalah 01o01’ dan elongasi 05o 15’. Dari rata-rata ketinggian hilal awal syawal di Indonesia antara 1 derajat s/d 2 derajat, maka merujuk kriteria baru yang ditetapkan Kementerian Agama, yaitu tinggi hilal 3o (tiga derajat) dan sudut elongasi 6.4 derajat sebagai syarat hilal bisa terlihat maka ketinggian hilal tersebut sulit untuk teramati.
Meski pada perayaan idul adha tahun 2023 ini berpotensi terjadi perbedaan, namun semoga
umat Islam di Provinsi Lampung dan Indonesia umumnya dapat merayakan lebaran idul adha 1444 H dengan saling menghargai dan toleransi. Saya pribadi dan mewakili Kanwil Kemenag Provinsi Lampung mengucapkan “Taqobballahuminna wa minkum, taqobbal ya Kariim” tutupnya. (Fadilah)