Bandar Lampung, Intermedianews.co.id–Guru Pendidikan Agama mempunyai peran penting dalam mengarahkan dan menanamkan moderasi beragama disekolah, sebab Guru Pendidikan Agama berperan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan pengertian yang luas tentang agama yang mendamaikan dan menghargai perbedaan, merujuk kepada hal tersebut Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Lampung menggelar Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah Tahun 2022 di laksanakan selama 3 hari, kamis-sabtu(10 – 13 Nov 2022) mendatang.
Acara Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2022 yang dibuka secara langsung oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung Puji Raharjo, mengambil tema : “Mensukseskan Tahun Toleransi 2022 dengan Memperkuat Perilaku Moderasi”di Hotel Arnes, Kamis malam (10/11/22).
Turut hadir dalam kegiatan kali ini Pembimbing Masyarakat Katolik Felikarpus Sarimin, para Pejabat Bimas Katolik dan diikuti 20 Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah se Provinsi Lampung yaitu 8 Orang dari dalam Kota Bandar Lampung dan 12 Orang dari luar Kota Bandar Lampung dengan status Kepegawaian PNS dan Non PNS yang mengajar di Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta.
Dalam arahannya Kakanwil memberikan Apresiasi kepada Pembimas Katolik yang telah melaksanakan kegiatan ini, Beliau juga berharap setelah mengikuti kegiatan ini Guru Pendidikan Agama Katolik memahami tentang Kebijakan Strategis dan Program Ditjen Bimas Katolik, memahami Moderasi Beragama dan memahami tentang moderasi beragama dalam perspektif Katolik, dan agar Guru Pendidikan Agama Katolik memahami tentang Kurikulum Merdeka Belajar dan Kakanwil berharap Guru Pendidikan Agama Katolik dapat memanfaatkan media sosial untuk menguatkan perilaku moderasi beragama dalam rangka mensukseskan Tahun Toleransi 2022.
Lebih lanjut Kakanwil juga menyampaikan pesan kepada peserta “Saya berpesan sebagai seorang guru diharuskan bisa menjawab, apakah berbangsa dan bernegara kita sudah sesuai dengan ajaran agama yang kita anut tentu saja jawabnya sudah”, jelas nya.
Dan sebagai Guru juga harus memahami tentang empat indikator yang dikuatkan dalam program penguatan moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, serta penerimaan terhadap tradisi.
Sebagai program prioritas nasional, moderasi beragama bukan saja menjadi kewajiban Kementerian Agama melainkan menjadi kewajiban bersama semua lapisan masyarakat, instansi dan kementerian untuk mewujudkannya, maka konsep moderasi beragama harus ditanamkan dengan benar di masyarakat, takter kecuali kepada para peserta didik di sekolah.
Keberhasilannya sangat menentukan kondusifitas masyarakat ditahun-tahun mendatang. Beragama mutlak diperlukan dan diajarkan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang mendamaikan, penuh kasih sayang dan toleran dimasa yang akan datang. Karena dengan pahaman tersebut peserta didik dapat mengimplentasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sangat penting untuk mencagah sejak dini munculnya perilaku radikal yang disebabkan oleh faktor sentimen keagamaan. termasuk di dalamnya rasa solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu. Moderasi beragama di sekolah juga menjadi cara untuk mengembalikan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, agar agama benar-benar berfungsi menjaga harkat dan martabat manusia.
Dicanangkannya Tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi oleh pemerintah merupakan momentum penting untuk konsolidasi budaya dan merekatkan serta menguatkan kembali pentingnya toleransi di Negara kita. Tentu saja, semua itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Pemerintah akan bersinergi dengan stake holders, kelompok-kelompok masyarakat termasuk Lembaga Pendidikan. Tidak hanya Islam, tapi semua agama.
Saya berharap kepada “Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung agar mampu bersinergi dengan para Guru Pendidikan Agama Katolik untuk mewujudkan rencana pembangunan pemerintah, ikut ambil bagian menjaga serta merawat kehidupan yang rukun, damai, dan toleran dan kepada para peserta agar mengikuti acara ini dengan baik dan sungguh-sungguh karena kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar bermuatan Moderasi Beragama pada hari ini sampai dengan sabtu mendatang hasilnya akan diimplementasikan secara langsung di lingkungan sekolah masing-masing”, pungkas Kakanwil. (Fadilah)