Jakarta, Intermedianews.co.id–Atas fasilitasi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI melalui kegiatan Diskusi & Lokakarya yang diselenggarakan sejak tgl 2 sampai 5 Oktober 2023.
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri 2023, telah dihasilkan sebuah produk Papan Tombol Virtual Aksara Pegon yang kelak bisa digunakan sebagai alternatif sarana menulis pada platform digital, seperti perangkat selular (smartphone) dan berbagai jenis perangkat komputer (laptop dan PC).
Aksara Pegon adalah aksara Arab yang digunakan untuk menulis bahasa-bahasa daerah di Indonesia, seperti Bahasa Jawa, Sunda, dan Madura dengan tambahan huruf-huruf untuk mewakili fonetis bahasa-bahasa tersebut.
Kehadiran aksara Pegon di Indonesia erat kaitannya dengan proses penyebaran dakwah agama Islam pada era Walisongo. Mula-mula aksara Pegon digunakan untuk menuliskan teks-teks keagamaan, seiring perkembanganya aksara Pegon juga digunakan untuk surat-menyurat hingga kebutuhan dekoratif seperti merk produk, display dekorasi, papan nama jalan dan perkantoran. Aksara Pegon masih eksis dan masif digunakan sampai saat ini terutama di dalam tradisi pesantren untuk keperluan penerjemahan (maknani/ngalogat) kitab-kitab berbahasa Arab.
Team kerja yang akhirnya berhasil mengembangkan papan tombol virtual aksara pegon ini terdiri dari: Dr. KH Ahmad Ismail, Dr. Bisyron Wahyudi, Heru Nugroho, Diaz Nawaksara, Ronny Lantip, Arif Budiarro dan Amelya Nugroho. Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula pengujian dan jajak pendapat bersama perwakilan komunitas yang berasal dari stakeholder pesantrean di wilayah Jawa Tengah.
Menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Waryono M Ag. pada masa penjajahan dulu, aksara Pegon merupakan salah satu alat komunikasi antar santri dan kiai dalam mengelabui penjajah yang sudah sangat memahami aksara Arab, namun tidak demikian dengan aksara Pegon. “Saat ini, aksara Pegon ya masih tetap digunakan di kalangan pesantren sebagai salah satu alat belajar dan transfer of knowledge”, tambah Waryono.
Dijelaskan pula oleh Waryono bahwa kegiatan pembuatan Papan Tombol Virtual Aksara Pegon, merupakan salah satu rekomendasi dari Kongres Digitalisasi Aksara Pegon yang diselenggarakan pada Oktober tahun lalu yang merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Santri 2002 yang dibuka oleh Menteri Agama, Gus Yaqut Cholil Qoumas. “Pada kegiatan kali ini, yaitu pengembangannya dengan membuat papan tombol virtual aksara Pegon bisa dikatakan sebagai salah satu implemenyasi dari visi Kementerian Agama melakukan transformasi digital pada lingkungan Kementerian Agama, khususnya pesantren dalam menyongsong era digital”, pungkasnya.