Bandar Lampung, IMN–Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung, Andi Desfiandi mengatakan pandemi COVID-19 terdampak pada 90 persen pelaku ekonomi.
Kata dia, kunci keluar dari masalah ini adalah inovasi, sedangkan untuk vaksinasi salah satu kuncinya dari sisi kesehatan.
“Salah satu penyumbang ekonomi Lampung adalah ekspor, bisa dilihat kebanyakan komoditas yang diekspor yang harganya kurang baik karena bahan baku, bagaimana menciptakan nilai tambah, investasi di Lampung meningkat, ini salah satu usaha pemprov Lampung, investasi konstruksi yang disumbang oleh pemprov,” kata dia di sela Diskusi Awal Tahun “Ekonomi Lampung 2020 Dibawa Kemana?” yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung, di sekertariat SMSI Lampung, di Jalan Gatot Subroto, nomor 15, Kedamaian, Bandar Lampung, Rabu (19/01).
Ia mengatakan, bicara soal ekonomi bagaimana rasio pengangguran menurun, daya tingkat beli masyarakat tinggi, bagaimana mengupayakan UMKM aktif, bagaimana mengoptimalkan agar lebih baik.
“UMKM meningkat dan menguntungkan. Prediksi APINDO tahun 2022 ekonomi apakah baik? Kita tidak tahu, kita harus mampu menginovasi produk dalam negeri khususnya Lampung yang bisa memiliki nilai tambah,
Pelaku ekonomi butuh optimalisasi bukan hanya bertahan saja menghadapi situasi COVID-19,” urainya.
Ia mengatakan, berdasar data penyumbang ekonomi adalah ekonomi digital 70 persen, pun diperkirakan meningkat di tahun 2022, bagaimana masyarakat bisa manfaatkan ekonomi digital terutama pelaku UMKM.
“UMKM dominan paling cocok E-commerce, peluangnya bagaimana memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Diketahui diskusi SMSI ini dihadiri berbagai narasumber, di antaranya Wagub Lampung, Chusnunia Chalim, Perwakilan Bank Indonesia (BI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung, Badan Pusat Statistik (BPS), perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa da lainnya. (Rls SMSI Lampung)